Jumat 22 Aug 2014 10:45 WIB

ISIS Pernah Minta Tebusan Sebesar 132 Juta Dolar AS

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan
Militan ISIS
Foto: AP Photo
Militan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Kabarnya kelompok Islam State of Iran and Syria (ISIS), pernah meminta uang tebusan sebesar 132 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun, untuk membebaskan Foley. Philip Balboni, pemimpin Global Post tempat Foley bekerja, mengungkapkan, ISIS meminta uang tebusan tahun lalu.

Balboni juga menjelaskan, seminggu sebelum video pemenggalan, mereka juga menerima email berisi kutukan disertai ancaman membunuh Foley. Ia mengaku sudah melaporkan ancaman tersebut ke Gedung Putih, namun tak pernah dilakukan perundingan dengan ISIS.

James Foley sendiri diculik pada November 2012, dan video pemenggalannya ditayangkan di internet beberapa hari lalu. Dalam video, mereka mengancam akan membunuh wartawan AS lainnya, bila masih terus menyerang ISIS.

Mengutip BBC, Jumat, (22/8), kini AS sudah resmi memulai proses pidana untuk menyelidiki kematian Foley. Jaksa Agung AS, Eric Holder menyebut, proses pidana akan dilakukan secara teliti. Di Inggris, polisi dan aparat keamanan lain bekerja untuk mengidentifikasi anggota ISIS yang tampil di video ekseskusi Foley.

Meski beberapa laporan masih belum bisa dipastikan kebenarannya, namun diduga pembunuh berlogat Inggris itu berasal dari London atau Inggris bagian Tenggara. Segala upaya masih terus dilakukan demi memerangi ISIS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement