REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyatakan akan terus melanjutkan serangan di tengah ancaman jangka panjang dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menteri Pertahanan AS keberadaan ISIS lebih berbahaya dari Alqaidah.
NBC News melaporkan Chuck Hagel dalam pertemuan di Pentagon sehari setelah AS mengungkapkan gagalnya misi penyelamatan sandera AS. Hagel mengatakan, AS melihat jelas tantangan ke depan. Ia menekankan keterlibatan militer AS belum berakhir.
Saat ditanyai komentarnya tentang ISIS dibanding Alqaidah, Hagel mengatakan kelompok tersebut lebih dari yang dibayangkan. Menurutnya ISIS lebih dari sekadar kelompok teroris.
"Mereka memadukan ideologi dengan kecanggihan strategi dan kekuatan militer, mewakili semua dinamika dan paradigma baru yang mengancam negeri ini," katanya.
Hagel juga membela misi pembebasan James Foley di Suriah, awal musim panas ini. Ia mengatakan, pada dasarnya operasi tersebut sempurna. Hagel juga yakin para sandera ada di lokasi yang didatangi pasukan khusus AS.
Dilansir dari kantor berita Al Jazeera, Hagel berbicara ditengah serangan AS yang terus meningkat terhadap ISIS di Irak. Dalam dua pekan terakhir pesawat tak berawak dan jet tempur AS melakukan serangan udara terhadap sasaran kelompok di Irak utara.
Sejauh ini Presiden AS Barack Obama telah berupaya membatasi kampanye militer baru di Irak, untuk melindungi diplomat dan warga sipilnya. Obama sebelumnya telah mengakhiri keterlibatannya dalam perang di Irak, selama satu dekade.