Ahad 24 Aug 2014 06:34 WIB

Warga Pulau Karampuang Trauma Wabah Malaria

Nyamuk Malaria
Foto: AP
Nyamuk Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Masyarakat Desa Pulau Karampuang yang terletak sekitar satu kilometer di depan Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, trauma wabah penyakit malaria. "Masyarakat Pulau Karampuang pernah diserang wabah penyakit malaria beberapa tahun silam," kata Tokoh Masyarakat Pulau Karampuang La'asi di Mamuju, Ahad (24/8).

Ia mengatakan serangan wabah malaria itu banyak masyarakat meninggalkan pulau untuk mengungsi ke sejumlah wilayah Kabupaten Mamuju hingga saat ini, karena mengaku tidak tahan dengan serangan wabah itu. Menurut dia, pulau Karampuang yang berpenduduk sekitar 2000 jiwa dengan panjang sekitar enam kilometer tersebut terserang wabah malaria, karena dulunya banyak tambak empang di daerah itu.

"Empang menjadi tempat bersarangnya nyamuk sehingga wabah malaria terjadi, Namun kini masyarakat sudah dilarang membuka empang di pulau tersebut sehingga wabah malaria tidak terjadi lagi," katanya. Ia mengatakan empang yang dulunya dibuka masyarakat sudah berubah menjadi hutan bakau sehingga pulau tersebut semakin nampak asri terlihat.

"Masyarakat pulau Karampauang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan berkebun dengan menanam kelapa dan singkong yang tumbuh subur di sela-sela batu karang, itulah yang meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.

Pulau Karampuang, dikalangan warga Mamuju menjadi tempat rekreasi karena memiliki daya tarik yang eksotik, di pulau itu ada objek menarik yang terkenal dan kerap didatangi yaitu sumur jodoh. Menurut cerita warga setempat, siapapun yang belum mendapat jodoh dan mendatangi sumur jodoh lalu meminum airnya sambil berniat mendapat jodoh maka dalam waktu tidak lama akan bertemu jodohnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement