Senin 11 Mar 2019 00:01 WIB

Jokowi di Istora: Tahu Kan Unicorn? Yang Online-Online Itu

Jokowi menceritakan kemajuan telekomunikasi pada masa pemerintahannya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Festival Indonesia Satu. Capres Nomer 01 Joko Widodo berswafoto bersama pendukung usai menyampaikan paparan saat Fesrival Indonesia Satu di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (10/3/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Festival Indonesia Satu. Capres Nomer 01 Joko Widodo berswafoto bersama pendukung usai menyampaikan paparan saat Fesrival Indonesia Satu di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (10/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) mengisi pidato dalam Festival Indonesia Satu di Gedung Istora Senayan pada Ahad, (10/4). Jokowi sempat menyindir capres nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam pidatonya itu.

Awalnya, Jokowi menceritakan kemajuan telekomunikasi pada masa pemerintahannya, seperti program Palapa Ring. Lalu, Jokowi menyinggung soal perusahaan jenis unicorn.

"Dari 10 unicorn di Asia, empatnya dari Indonesia. Sebentar lagi bisa tambah. Tahu kan unicorn? Itu kan yang online-online itu," kata Jokowi yang langsung disambut riuh peserta festival yang didominasi milenial.

Sindiran Jokowi merujuk pada debat capres beberapa waktu lalu. Ketika itu, Jokowi menanyakan tentang unicorn kepada Prabowo. Kemudian, Prabowo menyebut unicorn sebagai, "Yang online-online itu".

Di sisi lain, Jokowi mengklaim jaringan broadband internet sudah menyentuh 350 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Ia menilai, kemajuan jaringan internet hingga pelosok diperlukan bagi kemajuan usaha.

"Dengan jaringan makin mapan banyak peluang anak muda untuk berusaha," ujarnya.

Sebab, Jokowi memandang dibutuhkan keseimbangan antara iklim usaha offline dan online. Selama ini, Jokowi memandang kemajuan dua jenis iklim usaha itu belum seimbang.

"Diperlukan bangun ekosistem online dan offline. Banyak yang belum dibenahi. Misal unggul tapi packaging, brand, labelling belum bagus. Jangan cuma senang yang online-online itu saja," paparnya.

Padahal Jokowi berharap kombinasi usaha offline dan online akan mendorong kemajuan bangsa. "Yang offline diperlukan juga sentuhan. Sehingga ketika disambung maka munculkan gerakan baru ekonomi Indonesia," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement