REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei Konsep Indonesia, pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) cenderung merasa puas dengan kinerja Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat. Dari 11,1 persen jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan, 18,1 di antaranya menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden.
"Ada delapan persen sangat puas dan 60,5 persen cukup puas dengan kerja Jokowi. Sedangkan yang menyatakan tidak puas 1,0 persen, kurang puas 20 persen, yang tidak tahu dan tidak jawab 10,5 persen," ungkap Direktur Konsep Indonesia, Veri Muhlis Arifuzzaman, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Dari 11,1 persen responden tersebut, terdapat 18,1 persen responden yang menginginkan kembali Jokowi menjadi presiden pada 2019-2024. Persentase yang tidak menginginkan Jokowi melanjutkan kerjanya ada sebanyak 10,4 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab ada sebanyak 71,5 persen.
"Ketika ditanya siapa di antara dua pasangan calon presiden yang paling pantas menjadi presiden dan wakil presiden, 93,2 persen masih belum menjawab, 3,4 persen memilih pasangan Jokowi-Maruf, 3,4 persen memilih pasangan Prabowo-Sandiaga," terangnya.
Dari hasil survei itu pula terlihat, sebanyak 52 persen dari pemilih yang beum menentukan pilihannya itu menjawab akan ikut memilih pada Pemilu 2019. Sedangkan yang menjawab tidak akan ikut ada sebanyak 13,9 persen dan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
"Soal toleransi adanya money politic, 57,8 persen menjawab tidak (mentoleransi), 16,1 persen menjawab ya, sisanya tidak tahu atau tidak menjawab," tutur dia.
Hasil survei yang dilakukan Konsep Indonesia menunjukkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin unggul dari pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selisih elektabiitas keduanya mencapai lebih dari 20 persen.
"Pada pertanyaan spontan jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, 55 persen responden langsung menyatakan akan memilih Jokowi-Maruf, sementara yang akan memilih Prabowo-Sandi sebanyak 33,2 persen, yang belum memutuskan 11,8 persen" kata Veri.
Veri menyampaikan, ketika para responden diberikan kertas suara sebagai bentuk simulasi pencoblosan, pasangan Jokowi-Maruf kembali unggul. Selisih elektabilitas dengan pemberian kertas suara bagi kedua pasangan calon itu mencapai 20,7 persen.
"Jokowi-Maruf 54,8 persen turun 0,2 persen dari top mind tadi. Prabowo-Sandi dipilih 34,1 persen dan undecided voters 11,1 persen. Ada gap selisih antara pasangan calon 01 dan 02 sebesar 20,7 persen," jelas Veri.
Survei dilakukan pada 17 hingga 24 Februari 2019 di 34 provinsi di Indonesia. Masyarakat yang berpartisipasi sebagai responden pada survei tersebut sebanyak 1.200 responden. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.