Senin 08 Apr 2019 15:08 WIB

Kiai Maruf Hadiri Majelis Taklim Bershalawat di Istora

Acara tersebut dihadiri puluhan ribu anggota majelis taklim yang berhaluan Aswaja.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Kiai Maruf Amin
Foto: Muhyiddin / Republika
Kiai Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menghadiri acara Majelis Taklim Bershalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4) siang. Acara tersebut dihadiri puluhan ribu anggota majelis taklim yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah (Aswaja).

Kiai Ma'ruf tiba di lokasi acara sekitar pukul 14.00 WIB. Ketua Umum MUI itu tersebut tampak duduk di atas panggung bersama para ulama dan tokoh-tokoh perempuan majelis taklim se-Jabodetabek.

Baca Juga

Dalam acara itu, Kiai Ma'ruf didampingi Mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB). Hadir pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imim), Dewan Pengarah TKN Diaz Hendropriyono, dan juga Mustasyar PBNU, KH Manarul Hidayat.

Puluhan ribu jamaah yang mengenakan kerudung hijau itu dihibur dengan musik religi oleh Haddad Alwi. Selain itu, mereka juga dihibur oleh artis Gita KDI dengan lagu 'Meraih Bintang' yang populer saat perhelatan Asean Games.

Dalam sambutannya, Mantan Ketum Fatayat NU, Ida Faiziyah menjelaskan bahwa jamaah yang hadir di acara bershalawat tersebut berasal dari majelis taklim se-Jabodetabek yang tergabung dalam organisasi Halaqoh Majelis Taklim. Dalam acara itu, pembina Halaqah Majelis Taklim itu mengingatkan kepada puluhan ribu jamaah untuk mencoblos pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf pada 17 April mendatang.

"Siapa baju putih yang menarik hati yang akan dipilih pada 17 April? Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Ida Fauziyah yang kemudian disambut teriakan 'menang,menang menang' oleh hadirin.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement