Senin 08 Apr 2019 18:09 WIB

Jokowi Imbau Masyarakat Saling ajak ke TPS

Ajakan agar masyarakat berpartisipasi dalam pesta demokrasi bisa lebih banyak.

Pendukung pasangan calon presiden nomor urut satu Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengikuti kampanye terbuka di Lapangan Sitarda, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pendukung pasangan calon presiden nomor urut satu Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengikuti kampanye terbuka di Lapangan Sitarda, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk saling mengajak ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2019 yang dilaksanakan 17 April nanti. Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, ajakan tersebut agar masyarakat yang berpartisipasi dalam pesta demokrasi bisa lebih banyak.

"Sampaikan ke tetangga kita, kawan kita, teman kita, saudara kita, ajak tanggal 17 April pergi ke tempat pemungutan suara," kata Jokowi dalam orasi politik saat kampanye terbuka di Lapangan Sitarda Lasiana, Kota Kupang, pada Senin (8/4) siang.

Baca Juga

Jokowi juga mengajak pendukungnya mengenakan baju putih saat pencoblosan. "Hari Rabu 17 April datang berbondong-bondong ke TPS pakai baju putih. Tapi kalau nggak ada baju putih, pakai baju yang lain juga tidak apa-apa," ujar Jokowi.

Ia juga tidak mempermasalahkan usulan dari Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Sandiaga Uno yang juga mengajak masyarakat mengenakan baju putih agar tidak terkotak-kotak sewaktu hari pemilu. "Ya malah bersatu. Nggak apa-apa sini putih sana putih, nggak apa-apa. Berarti ke TPS putih-putih semua. Wah rukun ya kan bagus. Kita harapkan kan kita ini rukun, bersatu karena kita semuanya saudara sebangsa dan se-Tanah Air," demikian Jokowi.

Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu 2019 pada 17 April yang terdiri dari Pemilihan Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif. Dua pasang calon presiden dan wakil presiden yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan nomor urut 01 serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan nomor urut 02.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement