Senin 08 Apr 2019 20:01 WIB

NU Jatim Targetkan Kemenangan 70 Persen untuk Jokowi-Maruf

Secara organisasi, Nahdlatul Ulama tidak bisa berada dalam praktik politik praktis.

[ilustrasi] Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo melakukan kampanye terbuka di lapangan Sitarda, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4). Kampanye tersebut dihadiri massa pendukung pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
[ilustrasi] Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo melakukan kampanye terbuka di lapangan Sitarda, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/4). Kampanye tersebut dihadiri massa pendukung pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Anwar Iskandar menargetkan kemenangan sebesar 70 persen di wilayah Jawa Timur, untuk pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo dan Maruf pada Pilpres 2019. KH Anwar mengatakan, memang secara organisasi, Nahdlatul Ulama (NU) tidak bisa berada dalam praktik politik praktis.

Namun, warga NU termasuk pengurus, kiai, dan para santri, tentunya memiliki hak politik yang sama dengan warga negara lainnya. "Target kita, ingin Jawa Timur ini lebih dari 70 persen. Keinginan kami, untuk Jokowi-Maruf," kata KH Anwar usai menghadiri ikrar dukungan kepada Jokowi-Maruf, di Pondok Pesantren An Nur 1, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (8/4).

Baca Juga

KH Anwar menambahkan, pihaknya akan menggunakan instrumen yang ada untuk bekerja dan memenangkan Jokowi-Maruf pada Pemilu 2019. Salah satu upaya yang dilakukan menggerakkan para alumni dari pondok pesantren yang ada di Jawa Timur untuk melakukan sosialisasi.

Pihaknya akan terus melakukan upaya hingga hari terakhir untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01 tersebut. Dukungan dari warga NU tersebut diberikan karena Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai sebagai representasi santri terbaik.

Namun, lanjut KH Anwar, segala keputusan terkait siapa yang akan memenangkan kontestasi Pemilu 2019 tersebut, dipasrahkan kepada Allah SWT. Dirinya bersama para santri yang ada di Jawa Timur, tetap berusaha dengan sebaik-baiknya.

"Jadinya nanti seperti apa, itu urusan Allah SWT. Tapi kita berikhtiar, dan berusaha hingga hari terakhir, dan tidak berhenti," ujar KH Anwar.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement