Selasa 09 Apr 2019 00:07 WIB

Sowan ke Sri Sultan HB X, Prabowo Dapat Titipan Pesan

Prabowo menemui Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan orasi politik saat kampanye akbar bertajuk Indonesia Menang bersama Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan orasi politik saat kampanye akbar bertajuk Indonesia Menang bersama Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sempat bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (8/4). Dalam pertemuan itu, Prabowo mengaku dititipkan hal-hal tertentu.

"Kita bicarakan hal-hal mendasar, ada beberapa titipan beliau, saya sebagai calon presiden, kita terima, tentang NKRI, Bhineka Tunggal Ika, kemandirian bangsa," kata Prabowo di Kompleks Kepatihan, Senin (8/4).

Bagi Prabowo, bisa diterima dan melakukan pertemuan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X itu sendiri merupakan satu kehormatan. Ia mengatakan, kedatangan itu sebagai sowan biasa.

Prabowo, mengaku sowan dalam rangka meminta izin lantaran datang ke daerah yang dipimpinnya. Karenanya, ia merasa sudah sepantasnya mereka yang datang meminta izin.

"Kita minta izin karena saya datang ke daerah beliau, ya sepantasnya kita sowan kepada pemimpin daerah," ujar Prabowo.

Pada kesempatan itu, Prabowo sempat mendapat pertanyaan target dalam pemilihan umum serentak 17 April 2019 mendatang. Tanpa menyebut angka, Prabowo menjawab itu dengan keyakinan menang.

"Targetnya menang," kata Prabowo sambil memasuki mobil meninggalkan Kepatihan, untuk bertindak ke lokasi kampanye akbar di Stadion Kridosono Yogyakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement