REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Panglima TNI, Kapolri, Ka BIN, serta para menteri dan kepala lembaga untuk meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban pascapemilu 2019. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4). "Pada para menteri/lembaga, Panglima TNI, Kapolri dan Ka BIN saya minta agar stabilitas keamanan dan ketertiban terus dijaga agar kondisi yang ada betul-betul kondusif," ujar Jokowi.
Kendati demikian, ia menyebut situasi pascapemilu yang tengah terjadi di masyarakat saat ini merupakan hal yang biasa dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Sejumlah gangguan disebutnya akan selalu ada dalam pemilu, namun ia mengingatkan agar hal tersebut tak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Meski saya lihat juga, saya kira biasa dalam pesta demokrasi ada riak-riak kecil, tapi jangan sampai ganggu keamanan dan ketertiban, mengganggu rasa aman masyarakat," ucap Presiden.
Seperti diketahui, pascapenyelenggaraan Pilpres 2019 ini, masyarakat diributkan oleh klaim kemenangan dari berbagai pihak. Meskipun hasil perhitungan resmi oleh KPU belum selesai, pasangan Jokowi-Ma'ruf berhasil unggul atas pasangan Prabowo-Sandiaga berdasarkan quick count berbagai lembaga survei.
Namun demikian, Jokowi pun meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari KPU. Sementara lawannya, capres Prabowo juga mengklaim kemenangan berdasarkan hitungan internal BPN.