Senin 13 Jun 2011 13:37 WIB

Ketua Parlemen Iran: Gaya Diktator tak Layak Dipertahankan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tren pemerintahan bergaya diktaktor dnilai Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, dalam pemerintahan negara-negara Islam tidak layak dipertahankan. Untuk itu, negara-negara Islam perlu menerapkan demokrasi yang menanamkan nilai-nilai ajaran Islam.

"Sangat disayangkan negara-negara Islam kebanyakan berada dalam cengkraman pemerintahan bergaya diktator," papar dia saat memberikan kuliah umum yang berlangsung di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Ahad, kemarin.

Ali menjelaskan, negara-negara Islam sebenarnya hanya perlu mengikuti apa yang sudah ditentukan dalam memperbaiki nasibnya. Seperti yang dicontohkan Rasullulah, demokrasi yang diterapkan disesuaikan dengan nilai-nilai Islam. Bukan demokrasi yang didengungkan dunia barat. "Kita bukan berarti menerapkan demokrasi standar ala dunia barat," kata dia.

Sebab, penerapan demokrasi yang menyesuaikan standar dunia barat hanya menjadikan negara-negara Islam sebagai antek mereka. Apalagi, penerapan demoraksi ala dunia barat justru melanggar nilai-nilai demokrasi sesungguhnya. "Demokrasi ala dunia barat itu sangat erat berhubungan dengan materialisme," ucap Ali lantang.

Sebagai gambaran, kata dia, dunia barat acapkali memaksakan suatu negara menerapkan demokrasi pada negara-negara Islam. Padahal, saat bersamaan demokrasi yang diterapkan justru tidak sesuai. Apa yang terjadi di Irak dan Afganistan merupakan contoh kontrit yang tak bisa diabaikan. "Jika sebuah negara ingin hidup dengan cara terhormat maka mereka mesti harus punya identitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement