REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebersamaan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menuju kursi pemerintahan ternyata banyak menemui jalan terjal. Dalam prosesnya banyak permasalahan yang harus dilalui mereka.
Misalnya, permasalah itu, ketika kubu Prabowo-Hatta menggugat kemenangan Jokowi-JK ke Mahkama Konstitusi, masalah kantor transisi, sampai perbedaan pendapat mengenai kabinet ramping dan gemuk. Jokowi ingin kabinetnya ramping, sementara Jusuf Kalla sebaliknya. Dengan adanya permasalahan itu, apakah Jokowi dan JK sudah mulai tidak sejalan mengatur pemerintahan?
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto, di antara keduanya tidak ada perbedaan pendapat yang menjadi retaknya hubungan Jokowi JK. Semuanya baik-baik saja, karena sampai saat ini masalah kabinet sedang dibahas di kantor transisi.
"Kata siapa? Yang satu mau ramping yang satu mau gemuk," katanya saat dihubungi Republika pada Ahad (24/8).
Kristianto menyampaikan, mengenai masalah kabinet belum dapat disimpulkan, apakah harus ramping atau gemuk. "Karena semua masih dalam kajian dulu," ujarnya.
Saat ditanyakajian kabinet Jokowi-JK yang sedang dibahas Tim Transisi? Hasto tidak mau memberikan bocoroan. Karena semua masih bisa berkembang. "Jadi bukan masalah persentasenya," katanya.
Hasto berjanji, Tim Transisi akan segera menyampaikan jika hasil kerjanya sudah selesai. "Nanti kalau sudah selesai kita sampaikan," kata Hasto.