Senin 25 Aug 2014 18:31 WIB

Palestina Setuju Gencatan Senjata Satu Bulan

Rep: C64/ Red: Taufik Rachman
Gaza yang porak poranda akibat serangan Israel
Gaza yang porak poranda akibat serangan Israel

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Faksi-faksi Palestina telah menyepakati gencatan senjata yang diprakarsai oleh Mesir. Dimana rencananya gencatan senjata tersebut akan berlangsung satu bulan lamanya.

Seorang sumber dekat Anadolu yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan, gencatan senjata terbaru ini diharapkan akan menjadi awal untuk gencatan senjata jangka panjang. "Mesir mengusulkan gencatan senjata selama satu bulan dengan opsi bertujuang untuk memperpanjang hal tersebut antara Palestina dan Israel," ujarnya.

Dilansir dari Anadolu Agency, Senin (25/8) tim negosiasi Palestina dalam pembicaraan tidak langsung telah mengatakan persetujuannya untuk usulan yang diajukan oleh Mesir itu."Usulan disepakati tanpa adanya pemesanan pada salah satu faksi Palestina," tambahnya.

Ia berkata, kini para mediator Mesir tengah menunggu persetujuan dari Israel dan kemudian direncanakan akan resmi diumumkan pada Senin malam hari ini. Dan, akan mulai berlaku Selasa pagi (26/8).

Beberapa media Israel seperti Walla melaporkan bahwa Israel menerima usulan Mesir terkait gencatan senjata terbaru. Namun, hingga kini pihak Israel belum menanggapinya.

Walla melaporkan perjanjian tersebut mencakup tahap pertama pembukaan perbatasan Rafah dan perluasan zona perikanan Gaza sepanjang 12 mil dari bibir pantai.

Seorang pejabat Israel mengatakan, adanya kemungkinan produk komersial akan diizinkan untuk memasuki Gaza termasuk bahan bangunan, secara bertahap dan melalui persimpangan Kerem Shalom. Namun, kata ia, kepemimpinan Israel belum menyetujui usulan Mesir tersebut.

Sejak runtuhnya gencatan senjata sementara yang diprakasai Mesir, pasukan Zionis Israel kembali menyerang Gaza terus-menerus. Sebelumnya, Israel menuduh militan Hamas yang melanggar gencatan senjata tersebut.

Sementara itu, disisi lain Hamas menuduh Israel mencoba menggagalkan kesepakatan gencatan senjata permanen.

Serangan terus-menerus yang dilakukan oleh Israel sejak 8 Juli lalu telah menyebabkan 2123 warga Palestina di Gaza meninggal dunia hanya dalam waktu 49 hari.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengataakan, seorang wanita meninggal dunia dalam serangan Israel, Senin pagi ini. Ia bernama Farhana al-Attar berusia 48 tahun dan meninggal dunia dalam serangan Israel di utara Jalur Gaza.

Menurutnya, korban yang meninggal dunia tersebut termasuk 577 anak-anak, 260 wanita dan 101 kaum manula. Selain itu, serangan tanpa henti Israel telah menyebabkan lebih dari 10800 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.

Disisi lain, Israel mnegkonfirmasi bahwa setidaknya 68 warga Israel, termasuk 64 tentara dan empat warga sipil telah tewas selama pertempuran berlangsung.

Anadolu melaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang meninggal dunia pada pertempuran kali ini, telah melampaui jumlah korban yang tewas dalam pertemuparan sebelumnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement