Selasa 26 Aug 2014 16:43 WIB

2019, PKB Target Kalahkan Golkar

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai sebagai partai yang meraih kesuksesan pada 2014. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu mampu mengerek perolehan suara pada pileg dan menjadi bagian pemenang dalam konteks pilpres tahun ini.

Pada pileg 2014, PKB mampu menduduki posisi keempat dengan perolehan suara 11.298.957 (9,04 persen). Partai itu juga mampu mengubah tren penurunan suara sejak 1999. Pada 2009 pun partai itu hanya memeroleh 4,9 persen. 

Dengan raihan ini, Cak Imin pun mematok target pada pemilu berikutnya. "Target PKB bisa mengalahkan Golkar pada 2019," kata dia di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8).

Untuk mencapai target itu, Cak Imin mengatakan, PKB akan terus berbenah dan melakukan evaluasi. Ia menyebut forum muktamar pada 31 Agustus-1 September di Surabaya akan menjadi forum penting untuk memulainya. 

"Untuk menyusun fondasi, langkah gerak. Mengambil peran lebih strategis untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Ke depan, Cak Imin menggambarkan harapan PKB untuk bisa menjadi seperti apa yang digambarkan surat Ibrahim ayat 24. PKB disebut harus menjadi seperti pohon yang akarnya menghujam ke bawah, sementara ranting dan dahannya menjulang ke langit. 

Cak Imin mengatakan, akar PKB adalah Nahdlatul Ulama (NU). PKB ingin terus memperkuatnya ke depan, sekaligus memperluas jaringan. "Buahnya nanti bisa dinikmati dan dirasakan seluruh rakyat," kata dia.

Sebagai partai yang lahir dari NU, Cak Imin mengatakan, PKB akan menjaga komitmen. NU menjadi fondasi sekaligus nilai dan ajaran. 

Menurut dia, PKB pun akan menjaga komitmennya terhadap para pemilih, yang sebagian besar merupakan warga nahdliyin. "Komitmen kami satu, warga nahdliyin, marjinal, marhaen, yang masih tertinggal jadi agenda utama untuk disejahterakan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement