Rabu 27 Aug 2014 05:54 WIB

PKB: Kenaikan BBM Harus Segera Dilakukan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Muhaimin Iskandar diapit Jokowi dan Imam Nahrowi
Foto: Republika
Muhaimin Iskandar diapit Jokowi dan Imam Nahrowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sepakat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Keadaan postur APBN menjadi salah satu pertimbangan tokoh yang akrab dipanggil Cak Imin itu.

"Sebetulnya kenaikkan BBM sudah mendesak, harus segera dilakukan," kata Cak Imin, selepas acara diskusi di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (26/8). 

Ia menilai harga BBM bisa dinaikkan dalam waktu dekat ini dan pada awal tahun depan.

Cak Imin menilai menaikkan harga BBM memang pilihan pahit. Kondisi itu terlihat pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Namun, ia mengatakan, kenaikkan harga BBM itu pun perlu dilakukan agar tidak membahayakan APBN. Karena itu siapa pun presidennya, perlu untuk mengambil kebijakan itu. "Tidak ada pilihan. Harusnya dalam waktu secepatnya kenaikan itu," ujar dia.

Kebijakan untuk menaikkan harga BBM ini disebut belum dibahas dalam partai koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ia pun mengaku tidak mengetahui bagaimana sikap rekan koalisinya, PDI Perjuangan (PDIP). 

"Analisa kami, kemudian pertimbangan-pertimbangan keadaan APBN kita, uang yang terbakar untuk subsidi BBM terlalu besar," kata dia.

Menurut Cak Imin, kebijakan menaikkan harga BBM perlu dilakukan agar anggaran untuk subsidi BBM bisa dialihkan pada pos lain. Anggaran itu dapat dialirkan pada kebutuhan lain masyarakat yang mendesak. 

"Seperti pendidikan, infrastruktur, dan beberapa hal penting lainnya," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement