REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Ulama Saudi mengatakan penggunaan simbol-simbol Nabi oleh kelompok the Islamic State of Iraq and Syria adalah sebuah penghinaan terhadap Nabi dan Islam itu sendiri. Pasalnya, simbol-simbol Nabi itu merupakan simbol sejarah yang melambangkan perdamaian, persahabatan, dan toleransi, namun ISIL telah mengubahnya menjadi simbol pembantaian dan pembunuhan.
"Hal ini membuat banyak orang mempertanyakan konstanta dan sumber tentang itu. Mereka bahkan takut melihat simbol-simbol itu," ujar seorang ahli teori hukum terkemuka di Saudi Arabia, Abdullah Fadaaq, dilansir dari Al-Shorfa, Rabu (27/8).
Dengan tindakan mengerikan mereka, kelompok ini bersikeras membuktikan mereka memiliki agama yang berbeda. Supervisor the Prophet Sunnah Encyclopaedia, Sheikh Sultan al-Zahrani menyayangkan bahwa cap Nabi telah dikooptas dan digunakan sebagai simbol terorisme, simbol pembunuhan, pembantaian, dan pemboman.
"Ini merupakan penghinaan sejarah tiada bandingnya untuk simbol dan warisan Nabi Muhammad," ujarnya.