REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Pemerintah Indonesia membangun Pusat Budaya Indonesia (PBI) di Timor Leste. Peletakan baru pertama dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Rabu (27/8).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh mengatakan peletakan batu pertama oleh SBY punya makna tersendiri yakni Presiden SBY-lah yang meletakan fondasi awal hubungan kerja sama, persaudaraan, dan persahabatan Indonesia dengan Timor Leste dengan mengedepankan persahabatan dan persaudaraan serta nilai-nilai kemanusiaan.
"Kalau dicermati, betapa kuatnya emosi kedua negara saat ini," katanya, Rabu (27/8).
Dengan hadirnya PBI, diharapkan diplomasi lewat budaya semakin mempererat hubungan kedua negara. "Pembangunan PBI ini tindak lanjut dari pentingnya mengedepankan diplomasi budaya antar kedua negara," katanya.
PBI itu akan berdiri di lahan seluas 2500m2 dengan luas bangunan sekitar 5700 m2. Nantinya, di lingkungan PBI akan ada pula rumah pintar yang menyimbolkan pentingnya SDM untuk membangun peradaban.
"PBI diharapkan berfungsi sebagai pusat informasi tentang Indonesia mulai dari sejarah dan warisannya. Selain itu menjabarkan kekinian indonesia dan harapan serta ramalan Indonesia di masa depan," katanya.
PBI juga nantinya akan menjadi pusat pelatihan dan pemberdayaan seperti bahasa Indonesia, keterampilan, seni budaya termasuk tempat persiapan jika ada masyarakat Timor Leste yang akan melanjutkan pendidikan di Indonesia.
"PBI pun akan menjadi tempat pertunjukan seni budaya serta produk Indonesia yang lain dan bisa diakses serta dinikmati masyarakat Timor Leste," katanya.
Lebih jauh, Mendikbud berharap keberadaan PBI bisa menjadi jembatan antara masyarakat Timor Leste dan Indonesia sekaligus bisa membangun rasa percaya, saling menghargai, hingga memberikan manfaat bagi kedua negara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika