REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kandidat presiden Afghanistan, Abdullah Abdullah, menolak hasil audit pemilihan umum. Ketegangan antara Abdullah dengan kandidat lainnya Ashraf Ghani dikhawatirkan memicu kekerasan sektarian.
"Kami akan keluar dari proses ini. Apapun hasilnya, Abdullah tidak akan menerimanya," ujar salah satu juru bicara, Muslim Saadat, kepada AFP, Rabu (27/8).
Perwakilan dari kubu Abdullah juga tidak menghadiri audit pada Rabu. Abdullah mengklaim dia dicurangi pada pemilu 2009 saat melawan Hamid Karzai. Dia mengatakan sejarah yang sama terulang pada pemilu kali ini.
Abdullah memenangkan pemilu putaran pertama pada April dengan mengalahkan delapan kandidat. Namun, hasil awal putaran kedua pada Juni menunjukkan dia kalah jauh dari Ghani.
Wakil misi PBB, Nicholas Haysom, menyesalkan pengunduran diri tersebut. Juru bicara Ghani, Azita Rafhat, mengatakan pihaknya tidak ingin menciptakan masalah. Berdasarkan permintaan PBB, Ghani memutuskan akan menarik diri juga dari proses.
"Kami percaya PBB dan komisi pemilihan umum,'' kata dia. ''Apapun hasil audit, kami menerimanya."