Kamis 28 Aug 2014 04:00 WIB

Kandidat Presiden Abdullah Tolak Hasil Audit Pemilu

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Didi Purwadi
Abdullah Abdullah
Foto: EPA/Hedayatullah Amid
Abdullah Abdullah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kandidat presiden Afghanistan, Abdullah Abdullah, menolak hasil audit pemilihan umum. Ketegangan antara Abdullah dengan kandidat lainnya Ashraf Ghani dikhawatirkan memicu kekerasan sektarian.

"Kami akan keluar dari proses ini. Apapun hasilnya, Abdullah tidak akan menerimanya," ujar salah satu juru bicara, Muslim Saadat, kepada AFP, Rabu (27/8).

Perwakilan dari kubu Abdullah juga tidak menghadiri audit pada Rabu. Abdullah mengklaim dia dicurangi pada pemilu 2009 saat melawan Hamid Karzai. Dia mengatakan sejarah yang sama terulang pada pemilu kali ini.

Abdullah memenangkan pemilu putaran pertama pada April dengan mengalahkan delapan kandidat. Namun, hasil awal putaran kedua pada Juni menunjukkan dia kalah jauh dari Ghani.

Wakil misi PBB, Nicholas Haysom, menyesalkan pengunduran diri tersebut. Juru bicara Ghani, Azita Rafhat, mengatakan pihaknya tidak ingin menciptakan masalah. Berdasarkan permintaan PBB, Ghani memutuskan akan menarik diri juga dari proses.

"Kami percaya PBB dan komisi pemilihan umum,'' kata dia. ''Apapun hasil audit, kami menerimanya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement