Jumat 29 Aug 2014 09:15 WIB

Enam Kementerian Jadi Prioritas Tim Transisi Jokowi-JK

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo, dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di rumah Dinas Gubernur, Jakarta, Kamis (21/8). Jokowi mengapresiasi keputusan MK yang menolak gugatan Prabowo Hatta.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo, dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di rumah Dinas Gubernur, Jakarta, Kamis (21/8). Jokowi mengapresiasi keputusan MK yang menolak gugatan Prabowo Hatta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tim transisi Jokowi-JK akan segera berkoordinasi dengan kementerian di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyebut, ada enam kementerian yang menjadi prioritas tim transisi.

"Tentunya Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan," ujarnya usai melakukan rapat tertutup di kantor transisi bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Kamis (28/8).

Menurut Jokowi, enam kementerian tersebut menjadi prioritas karena berhubungan dengan program-program unggulannya. Jokowi-JK memiliki program unggulan yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dana desa, infrastruktur pertanian, dan infrastruktur maritim.

Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, tujuan yang ingin dicapai dari koordinasi dengan kementerian adalah, tim transisi ingin mengetahui permasalahan apa yang ada di tiap kementerian. Termasuk mengenai tantangan yang akan dihadapi tiap kementerian ke depan.

Selain itu, lanjut Jokowi, koordinasi dengan kementerian dibutuhkan untuk menyesuaikan program-program yang akan dilakukan oleh pemerintahannya mendatang.

"Kita ingin lihat kemungkinan kita bisa memasukkan program. Semakin bisa masuk ke kementerian semakin baik," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement