REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, di Nusa Dua, Bali, Rabu (28/8).
Keduanya bertemu jelang ajang Forum Global Aliansi Peradaban PBB (UNAOC) ke-6, yang belangsung 29-30 Agustus esok.
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, dalam pertemuan itu keduanya membahas perkembangan situasi di Gaza.
Sekjen PBB, sebut Marty, memberikan apresiasi mendalam kepada Presiden yang dengan lugas menyerukan agar konflik Gaza dihentikan.
"Presiden SBY juga mengapresiasi upaya Sekjen PBB, dan keduanya sama-sama berharap agar gencatan senjata yang sudah tercapai di Gaza beberapa hari ini dapat dipertahankan," katanya.
Kedua pemimpin jelas Marty, juga meminta akar masalah yang menimbulkan konflik di Gaza dapat diatasi, termasuk blokade terhadap Gaza. Selain itu juga mendiskusikan keprihatinan mereka terhadap keamanan di Gaza, serta kemampuan masyarakat Gaza untuk menumbuhkembangkan perekonomiannya.
Selain mendiskusikan perkembangan Gaza, pertemuan juga membahas situasi kawasan Asia Tenggara dan kepemimpinan Presiden Yudhoyono dalam kerangka kawasan Asia Tenggara.
"Keduanya juga mendiskusikan perkembangan di Suriah dan Irak dan juga peranan Presiden di bidang MDG 2015," tutur Marty.
Sementara itu, selain bertemu dengan Ban Ki-moon, Presiden SBY juga menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop.
SBY juga menyaksikan penandatanganan Code of Counduct terkait normalisasi hubungan Indonesia-Australia, yang dilakukan oleh Menlu Marty Natalegawa dan Menlu Bishop.