REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Hama babi hutan di wilayah Utara Australia kian marak dan mengganggu pertanian di wilayah ini. Atas kondisi ini, dibuat program pemusnahan babi hutan dengan menembakinya dari udara menggunakan helikopter. Kegiatan dilakukan di daerah aliran Sungai Finniss-Reynolds di Wilayah Utara Australia.
Sejauh ini sudah 800 ekor hewan liar tersebut yang dimusnahkan dan sebuah operasi pemusnahan lainnya direncanakan akhir pekan ini. Survei udara bulan lalu menunjukkan terdapat sedikitnya 15 ribu ekor babi hutan yang hidup di wilayah yang begitu luas.
Menurut Susanne Casanova dari Badan Pengelola Sumberdaya Alam Wilayah Utara, program pemusnahan baru bisa dikatakan berhasil jika mampu mengurangi populasi babi hutan sebesar 70 persen.
Namun ia menyatakan, kemungkinan target tersebut sulit untuk dicapai. "Babi-babi itu beranak-pinak secara cepat. Jika kita memusnahkan yang dewasa, anak-anak mereka segera mengambil-alih peran dalam proses reproduksi mereka," jelasnya, belum lama ini.
"Dengan target 70 persen atau sekitar 11 ribu ekor babi hutan, kami kesulitan untuk mencapainya. Alasannya, kami harus menerbangkan helikopter selama 220 jam di lima area. Kami tidak memiliki dana untuk itu," kata Casanova.
Babi hutan dikenal sebagai hama yang merusak habitat rawa-rawa dan juga turut menyebarkan berbagai benih yang akan merusak kondisi lingkungan.