Sabtu 30 Aug 2014 03:45 WIB

Putin: Rusia Harus Siap Terhadap Agresi Apapun

Vladimir Putin
Foto: EPA/Alexander Zemlianichenko
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, LAKE SELIGER-- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Jumat bahwa Rusia tidak berkeinginan untuk terlibat dalam konflik skala besar, tetapi harus mampu menanggapi setiap ancaman.

"Rusia masih jauh dari terlibat dalam konflik skala besar. Kami tidak menginginkan hal itu dan tidak berencana untuk itu. "Tetapi secara alami, kita harus selalu siap untuk mengusir agresi apapun terhadap Rusia," katanya, berbicara kepada satu kamp pemuda di luar Moskow.

Di Mons, Belgia, seorang pejabat senior NATO Kamis mengatakan bahwa "lebih dari seribu" tentara Rusia kini sedang beroperasi di Ukraina. "Mereka mendukung separatis, berkelahi dengan mereka dan berjuang di antara mereka," kata pejabat yang tak bersedia disebut namanya itu, dan menambahkan bahwa pasokan senjata oleh Rusia telah meningkat baik dalam "volume maupun kualitas".

Pejabat, yang berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan puncak NATO pekan depan di Inggris itu, mengatakan situasi dibuat bahkan lebih mengkhawatirkan karena rute penting antara Donetsk dan Novoazovsk, di Laut Azov dekat dengan perbatasan Rusia, telah dipotong oleh pasukan pro-Kremlin.

"Garis pasokan juga dipotong" untuk tentara Ukraina, katanya.

Pejabat itu memperingatkan bahwa peristiwa terbaru di Ukraina telah membuat jelas bahwa paradigma keamanan di Eropa telah berubah secara mendasar dalam menghadapi Rusia yang sangat agresif. Dia mengatakan beberapa pekan terakhir telah melihat kebangkitan nyata dalam kegiatan Rusia di wilayah titik-api itu, termasuk pasokan senjata, amunisi, pelatihan pasukan khusus, intelijen dan dukungan logistik.

Duta Besar Ukraina untuk Uni Eropa pada Kamis menyerukan bantuan militer Barat dalam skala besar saat muncul laporan-laporan bahwa tentara Rusia telah membantu membuka front baru di Ukraina tenggara. Para pemimpin Uni Eropa akan membahas perkembangan itu pada pertemuan puncak Sabtu, terutama mengenai tugas utama Uni Eropa.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia Kamis membantah klaim Amerika Serikat dan Kiev bahwa pasukannya terlibat langsung dalam eskalasi pertempuran antara pasukan Ukraina dan pemberontak separatis pro-Kremlin di timur.

Juru bicara Kementerian Igor Konashenkov kepada kantor-kantor berita Rusia mengatakan bahwa Informasi itu tidak ada hubungannya dengan kenyataan" dan bahwa satuan tentara yang diyakini oleh Washington telah menyeberang ke Ukraina itu sedang melakukan "pelatihan taktis mereka sendiri dan di daerah terpencil.

Komentar-komentar itu adalah yang pertama dikeluarkan oleh seorang pejabat senior Rusia di Moskow sejak duta besar AS untuk Kiev menuduh Moskow, menyediakan sistem pertahanan udara untuk para pemberontak dan menjadi terlibat langsung dalam pertempuran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement