REPUBLIKA.CO.ID, SUVA -- Para perwira militer Fiji Sabtu mengonfirmasikan mereka tidak lagi mengetahui keberadaan 44 tentara perdamaian PBB asal Fiji yang ditangkap oleh pemberontak Suriah yang punya hubungan dengan Alqaidah di Dataran Tinggi Golan.
"Keberadaan mereka untuk saat ini, maaf, Saya tidak dapat mengonfirmasikan," kata Brigjen Mosese Tikoitoga kepada wartawan setelah berbicara dengan tim Sekjen PBB merundingkan pembebasan mereka.
"Mereka mengonfirmasian bahwa para prajurit kami selamat dan semuanya sehat. (Tetapi) mereka telah dipindahkan ke satu lokasi di luar jangkauan tembak pasukan keamanan manapun atau pasukan keamanan Suriah.
"Mereka di luar wilayah PBB. Tetapi itu adalah kata kelompok itu. Kami tidak dapat memverifikasi apa yang telah terjadi, tidak ada komunikasi tetap kami hanya menerima pesan yang disampaikan oleh para perunding."
Tentara Fiji ditangkap Rabu ketika pemberontak Suriah yang bersenjata Front Al-Nusra yang punya hubungan dengan Al Qaida menyerbu persimpangan Dataran Tinggi Golan.
Satu kelompok 72 tentara Filipina menolak menyerah dan tetap terkurung dalam dua kamp didalam dataran perbatasan Suriah itu.
Tentara itu bertugas dalam Pasukan Pengawas Peredaan Ketegangan PBB (UNDOF) yang digelar di sato zona penyangga untuk mengawasi gencatan senjata antara Suriah dan Israel sejak tahun 1974.
PBB merevisi angka sebelumnya 43 tentara menjadi 44 tentara Fiji setelah memeriksa catatan-catatan yang ditinggalkam pada missi itu.