REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) Priangan Timur, Wawan Ugan, menyatakan kekosongan BBM bersubsidi lebih disebabkan proses distribusi pasokan dari Pertamina terlambat. Ia menegaskan stok BBM bersubsidi saat ini masih dalam batas wajar dan terkendali.
''Kalau di Wilayah Priangan Timur efeknya masih kecil. Stok masih aman dan terkendali. Tidak seperti di daerah Pantura yang terjadi kekosongan di sejumlah SPBU,'' kata Wawan di Tasikmalaya, Ahad (31/8).
Wawan mengatakan, saat ini memang ada pembatasan pasokan BBM dari Pertamina kepada seluruh SPBU yang ada di Priangan Timur. Namun pembatasan tersebut masih berskala kecil. ''Tidak mencapai 10 persen,'' ujarnya.
Dengan adanya pembatasan yang minim itu, ia menjelaskan, pihaknya optimistis seluruh masyarakat masih bisa mendapatkan BBM bersubsidi. Wawan menekan kan bila upaya ini hanya sebatas pengendalian saja dan bukan pembatasan atau pemotongan kuota. Wawan berharap seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak panik dengan adanya beberapa SPBU yang tak beroperasi akibat stok habis.
Maka dengan demikian kata Wawan, hal tersebut murni akibat adanya keterlambatan distribusi. ''Saya hanya berharap dengan kondisi ini warga priangan timur tidak sampai panik buying dengan membeli BBM dalam jumlah besar-besaran. Kami meminta semua pihak tetap bisa menjaga kondusifitas,'' tutur Ketua Hiswana Priangan Timur itu.