Rabu 03 Sep 2014 12:01 WIB

Ini Tim Kerja yang Dibutuhkan Jokowi

Presiden Republik Indonesia terpilih Ir. H. Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan sesaat setelah membuka Rapat Koordinasi Nasional II PROJO di Hotel Whize Prime, Kelapa Gading, Jakarta utara, Sabtu (23/8).
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Presiden Republik Indonesia terpilih Ir. H. Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan sesaat setelah membuka Rapat Koordinasi Nasional II PROJO di Hotel Whize Prime, Kelapa Gading, Jakarta utara, Sabtu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dinilai membutuhkan tim kerja yang kuat. Ini mengingat karakter kepempimpinan Jokowi ingin cepat, tepat dan terukur.

"Maka menteri yang ideal harus paham tupoksi yang menjadi bidangnya," kata akademisi Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang di Kupang, NTT, Rabu (3/9).

Baca Juga

Seorang menteri, katanya, harus cepat menyesuaikan diri dengan ritme kerja Jokowi. Tak hanya itu, menteri juga harus menguasai bidang tugasnya dan energik serta cerdas.

Soal latar belakang, menurut dia, bisa dari teknokrat, profesional atau politisi. Asalkan mampu mencapai target yang diinginkan Jokowi.

Ia menyarankan agar Jokowi membuat parameter capaian di masing-masing kementerian. Sehingga menjadi panduan tugas para menteri dalam membantu tugas presiden.

Dengan adanya parameter yang jelas, presiden dapat mengevaluasi para pembantunya secara reguler.

Menurut dia, idealnya pos kementerian yang membidangi masalah ekonomi diisi oleh kalangan profesional. Sedangkan pos kementerian yang berhubungan dengan kelembagaan negara dijabat oleh kalangan birokrat. Seperti menteri dalam negeri, mengeri pemberdayaan aparatur negara, menteri hukum dan HAM 

Sementara pos kementerian pendidikan, kesehatan sebaiknya diserahkan kepada ahli di bidangnya. "Kalau jabatan kementerian yang terkait dengan kesejahteraan rakyat bisa diisi oleh para politisi," tutur Ahmad.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement