REPUBLIKA.CO.ID, ESTONIA-- Presiden Barack Obama pada Rabu (3/8), mengutuk agresi Rusia di Ukraina sebagai ancaman bagi perdamaian di Eropa. Obama berjanji NATO akan melindungi sekutu, yang khawatir akan menjadi target Moskow berikutnya.
Pada saat yang sama, Pentagon mengumumkan 200 tentara AS akan berpartisipasi dalam latihan di Ukraina barat, mulai pekan depan. Meski ini hanya langkah simbolis, namun akan menandai kehadiran pertama pasukan darat AS di Ukraina.
Obama tak memberikan resep baru untuk memecahkan konflik berbulan-bulan di Ukraina. Beberapa putaran sanksi ekonomi Eropa dan AS sedikit mengalihkan taktik Putin.
Obama pun bersikukuh menentang intervensi militer AS. Dalam kunjungannya ke Tallinn, Obama berupaya meyakinkan pemimpin Baltik bahwa AS akan mempertahankan kedaulatan mereka.
Setelah pernyataan Obama di Estonia, Putin menyatakan tujuh poin rencana untuk mengakhiri permusuhan di timur Ukraina. Pemimpin Rusia itu mengatakan, separatis harus mengakhiri serangan dan pasukan Ukraina harus menarik diri.
Ketidakmampuan Barat sejauh ini membendung krisis Ukraina menambah kekhawatiran di Eropa Timur. Negara-negara Eropa Timur khawatir Putin akan membuat pergerakan juga di bekas wilayah Soviet lainnya