REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerhati Timur Tengah, Mukhlis Hanafi menyatakan, umat Islam di Tanah Air tidak perlu terpancing dengan isu pembongkaran dan pemindahan makan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Nabawi, Madinah ke tempat lain.
"Isu pemindahan makan Rasulullah SAW bukan sekali ini saja, ketika beberapa abad silam pun sudah ada," kata Mukhlis Hanafi di sela kesibukannya menjadi dewan hakim Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Nasional kelima di Jambi, Kamis (4/9).
Pemerintah Arab Saudi, menurut Mukhlis Hanafi, sudah berkomitmen menjaga makam Nabi Muhammad SAW. Bagi Raja Arab Saudi, isu pemindahan makan tersebut merupakan sesuatu yang sensitif.
Ketika ia masih belajar di Mesir, Mukhlis menuturkan, ada ulama yang mengusulkan agar makan Rasulullah dipindah. Usul tersebut dibalas dengan reaksi raja setempat dengan mengucilkan ulama tersebut.
Mukhlis tak mau menyebut ulama yang dimaksud. Tapi yang jelas Raja Saudi sangat memperhatikan makam Nabi Muhammad SAW.
Mukhlis yang juga duduk sebagai Kepala Bidang Pengkajian Al Quran pada Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran, Badan Litbang dan Diklat Kemenag itu menegaskan, sampai saat Kerajaan Arab Saudi tak punya program, apa lagi inisiatif memindahkan makam Nabi Muhammad SAW.
"Saya jamin, itu tak ada," ucap Doktor lulusan Universitas Al-Azhar Kairo itu.