REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Deputi Gubenur Bank Indonesia (BI) mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan membantu perbaikan neraca berjalan (current account defist/CAD). Sedangkan jika tidak ada skenario kenaikan harga CAD diperkirakan 2,8 persen dari PDB.
"CAD bisa 2,8 persen dari PDB, ini baseleine tanpa ada kebijakan apapun," katanya kemarin ditemui di komplek DPR RI.
Jika BBM dinaikkan Rp 1000 per liter, misalnya, akan berpengaruh sekitar Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar. "Setiap 1.000 kenaikan BBM akan memperbaiki neraca perdagangan kurang lebih Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar," lanjut Perry.
Dengan menaikkan harga BBM, harapannya impor migas juga akan berkurang. BI pun memprediksi CAD bisa sekitar 26 hingga 27 miliar dolar AS pada akhir tahun.