REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski asetnya telah mencapai Rp 4,6 triliun saat ini, Bank Syariah Bukopin (BSB) merencanakan melakukan IPO dalam tiga tahun mendatang.
Dalam perayaan Hari Pelanggan Nasional di Kantor Pusat Bank Bukopin Syarian, Kamis (4/9), Direktur Utama BSB Riyanto mengungkapkan saat ini BSB sedang fokus melakukan penguatan modal dari existing stakeholders terlebih dulu.
BSB sebenarnya tidak memiliki kendala soal aset. ''IPO itu kan mengikuti kebutuhan dan kebijakan stakeholders,'' kata Riyanto.
Di semester pertama 2014 ini, BSB berhasil mengumpulkan dan pihak ketiga (DPK) Rp 3,62 triliun. Targetnya hingga akhir 2014 DPK BSB bisa sampai sekitar Rp 4 triliun. Meski 78 persen DPK BSB saat ini masih didominasi deposito.
Posisi rasio dana dengan pembiayaan (FDR) BSB saat ini 95. Riyanto berharapan jumlahnya bisa bertambah Rp 400 miliar menjadi Rp 4 triliun hingga akhir tahun ini jika FDR naik dan bertahan pada menjadi 97.