Jumat 05 Sep 2014 04:07 WIB

NATO akan Bentuk Pasukan Khusus Bantu Ukraina Perangi Rusia

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Julkifli Marbun
Pasukan Nato (ilustrasi)
Foto: truedemocracyparty.net
Pasukan Nato (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WALES -- Presiden AS Barack Obama dan  pemimpin negara Uni Eropa menggelar konferensi tingkat tinggi NATO di Wales Inggris, Kamis (4/9).

Dalam pertemuan dua hari itu, mereka akan menyetujui rencana membentuk pasukan respon cepat yang terdiri dari ribuan tentara negara anggota. Pasukan tersebut akan diterjunkan ke Ukraina dalam waktu 48 jam.

BBC melansir pemimpin Eropa juga akan mendiskusikan sanksi ekonomi yang lebih keras kepada Rusia. Presiden Perancis Francois Hollande juga menyiratkan kebijakan Eropa yang lebih keras terhadap Rusia dengan membatalkan kesepakatan militer senilai 1,6 miliar dolar AS. Perancis membatalkan pengiriman dua kapal perang dan helikopter Rusia.

"NATO harus membuat komitmen konkret untuk membantu Ukraina memodernisasi dan memperkuat pasukan keamanannya. Kita harus melakukan lebih untuk membantu mitra NATO lain, termasuk Georgia dan Moldova," ujar Obama di Estonia, Rabu (3/9).

Dia mengatakan AS akan terus menawarkan pelatihan dan bantuan untuk membantu militer Ukraina lebih kuat. Obama mengajak negara anggota untuk menegaskan kembali prinsip yang selalu menuntun persekutuan mereka.

Bagi negara yang memenuhi standar kami dan memberi kontribusi yang berarti bagi keamanan kita, pintu menuju keanggotaan NATO selalu terbuka. Di bawah perjanjian NATO, serangan terhadap salah satu negara anggota NATO sama artinya dengan serangan terhadap seluruh negara anggota.

Negara-negara Baltik bergabung dengan NATO dan Uni Eropa pada 2004. Ukraina bukanlah anggota keduanya, namun telah mengjukan permintaan untuk bergabung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement