REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Otoritas Palestina tengah berupaya keras mengatasi krisis air yang melanda Gaza kini. Krisis yang terjadi akibat dampak dari serangan Zionis Israel yang terjadi sejak 8 Juli lalu, seperti yang dilansir Ma'an News Agency, Jumat (5/9).
Wakil Kepala Otoritas air Gaza, Ribhi al-Sheikh mengatakan, tahap pertama rekontruksi GAza mencakup intervensi kemanusiaan selama enam bulan untuk memberikan air minum bersih kepada seluruh warga Gaza dan orang-orang yang tidak memiliki rumah selama serangan berlangsung.
Kemudian, tahap kedua akan membangun kembali jaringan saluran dan penampungan air yang rusak. Dimana, pembangunan tersebut akan memakan waktu lebih dari satu tahun, hal itupun jika penyebrangan Gaza beroprasi dengan normal.
Dan, pada tahap ketiga otoritas akan membangun pengolahan air dan desalinasi tanaman. Dilaporkan, pada tahap ini anggaran yang dibutuhkan sebanyak 800 juta dolar AS.
Al-Sheikh berkata, Uni Eropa, Bank Islam dan Bank Dunia akan mendukung rencana finansial dalam rekontruksi Gaza.
Setidaknya, sepanjang 17 kilometer dari saluran air hancur total dan 29 lainnya hancur sebagian, akibat dari serangan Israel.
kementerian Kesehatan Gaza mengatakn, penyakit kulit dan ruam mulai merebak kesekitar penampungan perumahan di Gaza. Dikarenakan, kekurangan air bersih.