Sabtu 06 Sep 2014 19:21 WIB

Kamajaya Diunggulkan Jadi Menteri Pertanian

Kata mereka soal kabinet
Kata mereka soal kabinet

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Hasil polling versi Kabinet Indonesia Hebat di laman www.kabinetindonesiahebat.com menempatkan Kamajaya sebagai calon kuat menteri pertanian.

Kamajaya yang menahkodai PT Gendhis Multi Manis di Blora, Jawa Tengah itu, hingga Sabtu (6/9) malam, mendapat dukungan sebesar 81 persen mengalahkan dua kandidat lainnya, Ketua Harian HKTI Sutrisno Iwantono dan ekonom Iman Sugema.

Kamajaya, yang namanya seperti salah satu tokoh perwayangan itu adalah mantan Direktur Utama PT Industri Gula Nusantara di Kendal. Belum lama ini, Kamajaya mendirikan perusahaan gula di  Blora, Jawa Tengah..

Menurut informasi, Kamajaya terlibat dalam revitalisasi Pabrik Gula Cepiring yang lebih dari 10 tahun mangkrak di bawah bendera PT IGN sebelumnya.

Kamajaya yang dikenal memiliki prinsip “Urip Bebarengan” ini memang dikenal memiliki komitmen pada keberadaan petani tebu. Hal ini dibuktikan dengan gagasannya pada pembangunan perusahaan gula yang 100 persen berasal dari kebun plasma petani.

Pengusaha yang lahir 46 tahun lalu ini juga dikenal nyentrik dalam penampilan dan berbusana. Selain Kabinet Indonesia Hebat, juga terdapat kanal lain yang menyaring aspirasi publik untuk mengusulkan nama-nama yang dinilai layak menjadi menteri. Yaitu, Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) dan Kabinet Rakyat.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq, dengan metode tersebut, menarik partisipasi publik pada penyusunan anggota kabinet.

Makanya, selain nama-nama lama yang memang sudah cukup lama diproyeksikan akan menduduki kursi menteri, ada juga nama-nama baru yang tak pernah terdengar sebelumnya.

“Kemunculan nama-nama baru ini menjadi penting dilihat, terutama di tengah komitmen Jokowi untuk menyusun kabinet yang profesional, bersih dan dapat bekerja optimal untuk bangsa," ungkap Saiful Haq, Sabtu (6/9).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement