REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Peristiwa tawuran dan pembacokan pelajar kembali terjadi di Depok. Kali ini korbannya adalah Bagas Pangestu (16 tahun), pelajar kelas III SMK Baskara, Depok. Bagas terluka di bagian punggung setelah dibacok sekelompok pelajar lain di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Depok, Jumat (5/9).
''Ini merupakan kejadian tawuran yang kesekian kalinya di Depok,'' kata Kapolsek Sawangan, Kompol Saderi di Mapolsek Sawangan, Depok, Ahad (7/9).
Menurut Saderi, lokasi pembacokan tak jauh dari RSUD Depok. Bagas yang terluka dan terkapar di jalan, diselamatkan sejumlah tukang parkir dan dibawa ke RSUD Depok. Dari hasil pemeriksaan dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pembacokan ini bermula ketika Bagas melintas di kawasan tersebut dalam perjalanan ke Bojongsari, Depok. Bagas hendak menuju rumah salah satu temannya.
Pada waktu itu, Bagas mengendarai sepeda motor dan masih mengenakan seragam sekolahnya, SMK Baskara. Di Jalan Muchtar, laju kendaraan Bagas dihadang enam pelajar dari sekolah lain yang mengendarai tiga sepeda motor. ''Pelaku menyerang korban dan melukai punggung korban,'' tegas Saderi.
Setelah membacok Bagas, lanjut Saderi, para pelaku berlalu ke arah Jalan Raya Sawangan. Dari hasil penyelidikan, ujar dia, diduga pelajar yang menyerang Bagas adalah siswa SMKN 2 Sawangan. ''Kami masih dalami untuk pastinya. Kepala Sekolah SMKN 2 Sawangan sudah kami panggil dan kami mintai keterangan, terutama untuk mengantisipasi serangan balasan,'' tuturnya.
Saderi mengatakan, dari lokasi kejadian didapatkan senjata tajam modifikasi lempengan besi sepanjang 60 centimeter yang telah diasah tajam. Pada satu ujung lempengan itu dipasangi pegangan sehingga wujud akhirnya seperti pisau panjang. Senjata tajam ini yang diduga digunakan untuk melukai korban.
Dari catatan dan data di Mapolresta Depok, hingga september 2014 sudah tiga pelajar yang tewas akibat tawuran antar pelajar di wilayah Depok.