REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, mencetuskan program minapolitan untuk mendorong kemajuan pembangunan daerah khususnya di sektor perikanan dan kelautan, mengingat potensinya sangat mendukung.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan, Cut Yusminar di Tapaktuan, Kamis, mengatakan, sasaran utama pengembangan program minapolitan tersebut adalah sektor perikanan laut dan budi daya ikan air tawar.
Ia mengatakan, untuk menyukseskan program tersebut, telah ditetapkan zonasi pembagian wilayah yang meliputi wilayah Kluet Raya ditetapkan sebagai zona pengembangan ikan air tawar dan wilayah Tapaktuan sampai Labuhan Haji sebagai zona pengembangan perikanan laut.
Ditetapkannya wilayah Kluet Raya yang meliputi lima kecamatan masing-masing Kecamatan Pasie Raja, Kluet Utara, Kluet Tengah,Kluet Timur dan Kluet Selatan sebagai zona pengembangan minapolitan sektor budi daya ikan air tawar karena kawasan tersebut didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada.
"Di kawasan Kluet Raya tersebut terdapat lahan pertanian yang membentang luas yang terdiri dari lahan persawahan dan tambak-tambak ikan, sehingga kami menilai di kawasan itu sangat potensial untuk dikembangkan budi daya ikan air tawar," kata Cut Yusminar.
Menurutnya, ikan air tawar yang akan dikembangkan di Kluet Raya antara lain lele, mujair, patin, nila, ikan mas, baung, belut serta gurame.
Khusus untuk lele dan ikan mas, kata Cut Yusminar, pengembangannya memang sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat setempat dengan sistem tradisional, sehingga ke depannya tinggal dibudidayakan secara lebih luas lagi oleh pihaknya dengan cara pemberian bantuan pembangunan tambak-tambak ikan serta bibit.