REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Dua pria Australia yang dituduh telah merekrut, mendanani, dan mengirimkan para militan ke Suriah tengah diadili pada Kamis. Mereka diadili setelah Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan sejumlah langkah baru untuk menghentikan pendanaan terorisme.
Channel News Asia melaporkan, Omar Succarieh (31) dan Agim Kruezi (21) tampak menghadiri persidangan di pengadilan Brisbane setelah mereka ditahan dalam sebuah penggerebekan anti-terorisme pada Rabu. Penggerebekan ini dilakukan menyusul investigasi kepolisian selama setahun.
Kepolisian mengatakan Succarieh, saudara Abu Asma al Australi yang merupakan warga Australia pertama pelaku bom bunuh diri di Suriah, serta Kruezi memiliki jaringan dengan kelompok militan Jabhat al-Nusra di Suriah. Keduanya ditahan dan akan kembali dalam persidangan pada 17 Oktober.
Kemunculan keduanya ini bertepatan dengan alokasi dana Abbott sebesar 20 juta dollar Australia untuk lembaga anti-pencucian AUSTRAC. Anggaran tersebut dialokasikan untuk meningkatkan deteksi dan menghentikan pendanaan terorisme.
"Konsekuensi keterlibatan pendanaan terorisme sangatlah berat dan hukumannya bisa dipenjara seumur hidup," katanya dalam pernyataan bersama dengan jaksa umum George Brandis.