Ahad 14 Sep 2014 11:26 WIB

Pembangunan Trotoar Depok tak Merata

Rep: c 74/ Red: Indah Wulandari
Pejalan kaki melintas di samping tanah galian proyek pembuatan drainase yang belum diangkut di badan jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/12).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pejalan kaki melintas di samping tanah galian proyek pembuatan drainase yang belum diangkut di badan jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Pembangunan trotoar di Kota Depok terlihat tidak merata. Trotoar di Jalan Raya Margonda hanya dibangun di beberapa titik. Seperti di depan apartemen atau Kantor Balaikota.

"Trotoar cuma ada di depan-depan apartemen, kayak apartemen Melati," ujar mahasiswa Universitas Indonesia Luthfi Wicaksono saat ditemui di di Jalan Margonda Depok, Ahad (14/9).

Luthfi mengatakan sebelum ada apartemen trotoar di Jalan Margonda sangat sedikit. Jika ada, banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) menggunakan trotoar sebagai tempat mereka berjualan. Sehingga sangat sedikit trotoar yang dapat dilalui penjalan kaki.

"Semakin jauh dari apartemen, trotoar semakin rusak bahkan semakin hilang," ujar Lutfi.

Menanggapi hal ini Kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Yulistianti Mochtar mengatakan Pemerintah Kota Depok sedang lelang proyek trotoar sepanjang 3. 979,88 meter. Pembangunan trotoar diharapkan akan mulai pada bulan Oktober 2014.

Pembangunan trotoar akan menjadi satu dengan pekerjaan pembuatan drainase dan pedestrian di Jalan Margonda. Yulis mengatakan, pembangunan trotoar tidak hanya dilakukan di Jalan Margonda tapi juga dilakukan di lima titik jalan lainnya.

Jalan yang akan dibuat trotoar antara lain, Jalan Proklamasi, Jalan Barito Raya, Jalan Pemuda,Jalan Nusantara Raya, Jalan Putri Tunggal dan Jalan Margonda.

"Proyek ini proyek lanjutan dari pengerjaan trotoar di tahun 2013 lalu," ujar Yulis

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement