REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kebutuhan air bersih di wilayah perkotaan setiap tahun semakin meningkat. Namun sumber air bersih di Kota Yogyakarta semakin menyusut. Karenanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut Pemkot Yogyakarta akan mengambil sumber air dari Sungai atau Kali Progo di wilayah Kabupaten Sleman.
"Pengambilan air bersih ini kerjabareng dari Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta. Yang mengkoordinir Pemda DIY, kita sebagai pemakai saja," kata Kepala Dina Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta, Selasa (16/9).
Menurutnya, proyek ini akan didanai pemerintah pusat kerjasama Dirjen pengairan, Cipta Karya dan Pemda DIY. Sumber air Kali Progo ini akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul.
Pengambilan air bersih ini dilakukan di Kali Progo di wilayah Bantar dan Kebonagung Kabupaten Sleman. Kali Progo merupakan sungai yang cukup besar. Debit airnya sangat mencukupi untuk diambil dan diolah bagi pemenuhan kebutuhan air bersih di DIY.
Rencana pengambilan air bersih dari Kali Progo ini tertuang dalam draft kerjasama antara Dirjen Pengairan, dan Cipta Karya Kementrian PU dengan Pemda DIY serta Pemkot Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Sleman. Dalam draft itu disebutkan bahwa pengambilan air bersih melalui Kali Progo ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih di DIY hingga 2030 mendatang.
Pembangunan fisik proyek ini diharapkan bisa terealisir 2015. Dalam draft tersebut juga disebutkan bahwa pengambilan air bersih Kali Progo di Bantar dalam tahap awal akan diambil dengan debit 400 liter/detik. Sedangkan sumber di Kebonagung akan diambil 300 liter/detik.
Terpusak Direktur PDAM Tritamartha Yogyakarta, Dwi Agus Triwidodo mengatakan, pihaknya hanya sebagai user dari rencana proyek tersebut. "Kalau sudah terealisir, kita memang akan mengambil dari proyek itu untuk peningkatan layanan," ujarnya.
Menurutnya, selama ini PDAM Kota Yogyakarta memenuhi kebutuhan air bersih dari sumber air sumur dalam dan sumber air di Sleman. Kapasitas sumber air tersebut mencapai 550 liter/detik. Jumlah ini kini mengalami penyusutan akibat kemarau sebedar 10 persen hingga menjadi 500 liter/detik.
Debit ini diyakini mampu mencukupi kebutuhan 34 ribu pelanggan PDAM di Kota Yogyakarta. Namun untuk peningkatan layanan dan perluasan layanan pihaknya membutuhkan sumber air baru. Rencana pengambilan air dari Kali Progo oleh Pemda DIY ini akan menjadi solusi terkait itu. Namun pengambilan air tersebut masih dilakukan secara bertahap.
"Kuotanya sudah diatur secara bertahap, berapapun akan kita gunakan," katanya.