REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Sekjen PPP kubu Emron Pangkapi, Romahurmuziy mendatangi Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Rabu (17/9) sekitar pukul 16.45 WIB. Kedatangan Romy untuk melaporkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atas pendudukan kantor oleh orang-orang yang tidak dikenal.
"Secara resmi kita sampaikan laporannya. Ini dilakukan karena mereka menerobos properti umat," kata laki-laki yang biasa disapa Romy tersebut sebelum membuat laporan di depan SPKT, Rabu (19/7).
Romy pun tidak mau menyebutkan secara gamblang kepada siapa laporan tersebut ditujukan. Tapi, ia menegaskan akan melapor sebagai Sekretaris Jenderal.
"Iya, saya masih Sekjen, karena pemecatan itu nggak pernah ada," ujarnya.
Mengenai pihak yang menduduki gedung DPP, ia mengaku belum mengklarifikasi pernyataan orang-orang tersebut yang mengatakan akan membuka pintu jika ada perintah dari Suryadharma Ali (SDA).
"Karena kita masuk gedung aja belum bisa, sejak dua hari yang lalu," kata Romy.
Romy menyatakan, bahkan dalam rapat DPP partai, 19 orang anggota sekretariat tidak boleh masuk dan tidak bisa bekerja.
"Kami menyayangkan itu karena orang-orang kecil (yang menduduki kantor) tidak mengerti politik. Jadi seharusnya tidak terlibat dalam persoalan ini," ujarnya.
Ia pun mengaku melaporkan perbuatan tersebut karena tidak ada kesempatan untuk berdialog.
"Kan nggak dibukain pintunya, gimana mau dialog. Kemarin sepanjang waktu sekretariat nongkrong-nongkrong aja di sepanjang jalan," kata Romy.