REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengatakan, statemen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung hanya untuk menghibur PDIP dan partai pendukungnya.

Menurut dia, penyataan SBY yang diunggah di Youtube pada ahad (14/9) lalu merupakan suara sebagai presiden dan negarawan, bukan mewakili aspirasi partai. "Pernyataan SBY tersebut untuk masyarakat, setidaknya untuk menghibur PDIP," ujar Ahmad Mubarok dalam acara diskusi RUU Pilkada untuk Kesejahteraan Rakyat di Jakarta (17/9).

Dia mengatakan, secara politik SBY akan tunduk pada suara partai dan tidak akan memberi tekanan ataupun intervensi mengenai sikap Demokrat di DPR terkait RUU pilkada. Ia menambahkan, keputusan atas sikap Demokrat hanya akan diketahui menjelang putusan RUU Pilkada pada akhir September mendatang.

Menurut Mubarok, sistem pemilihan langsung merusak sistem tatanan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Untuk itu perlu pemikiran yang dalam dan jauh untuk mengubah konsep pemilihan kepala daerah.

"Ini bukan masalah pemilihan kepala daerah secara langsung atau tidak tetapi tentang bagaimana mengubah perilaku dan membangun konsep," kata guru besar UIN Syarif Hidayatullah itu.