Ahad 21 Sep 2014 13:45 WIB

Ibu Ini Akui Ganja Obat Selamatkan Hidup Putrinya

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang ibu asal negara bagian Tasmania mengatakan kepada tim penyelidikan Parlemen betapa obat ganja, secara ajaib, telah meningkatkan kesehatan putrinya yang berusia 9 tahun yang menderita gangguan genetik langka.

Nicole Cowles adalah orang pertama yang berbicara dalam rapat dengar pendapat perdana, pada 18 September lalu di depan tim penyelidikan tersebut. Mereka tengah menjajaki kemungkinan pengesahan ganja obat sebagai produk legal.

Penyelidikan itu, yang diketuai oleh anggota Parlemen Ruth Forrest, dibentuk setelah Menteri Kesehatan, Michael Ferguson, kembali memberi peluang bagi proposal uji coba ganja obat di Lembah Huon, Tasmania, pada bulan Juli.

Gadis Tasmania, Alice Agnew, mengkonsumsi ganja obat untuk mengurangi serangan otak.

Nicole mengatakan, ia menggunakan obat itu untuk mengontrol serangan otak parah yang telah menimpa putrinya, Alice, sejak ia lahir.

Ia menuturkan, Alice mengkonsumsi ganja obat dalam bentuk cair dengan cara diminum tiap 4 jam dan sulit untuk melebih-lebihkan manfaat yang diterima putrinya atas konsumsi obat tersebut.

“Hal terberat yang mungkin dihadapi dalam memperjuangkan ganja obat agar dilegalkan adalah saya ingin bisa memberitahu masyarakat bahwa ini adalah keajaiban, ini menakjubkan. Tapi anda tak bisa menggunakan kata-kata seperti itu ketika anda mencoba memberi pendapat atas sesuatu yang memiliki manfaat kesehatan nyata karena itu terdengar seperti anda sedang menjual obat gadungan, dan bukan itu yang kami lakukan,” jelasnya.

Nicole mengatakan, ia sangat terkesan atas respon yang diterimanya sejak mengungkapkan kepada publik penggunaan ganja obat untuk merawat putrinya. Ia berujar, ia telah dihubungi oleh banyak orang yang mengalami penyakit kronis atau memiliki orang terkasih yang sedang sakit berat sejak pengakuan itu.

“Ini adalah kisah nyata yang muncul lagi dan lagi. Jadi sebenarnya saya berbicara kepada publik karena saya pikir itu akan menolong untuk melindungi Alice dan saya atas apa yang kami lakukan, tapi ini kemudian menjadi besar,” sebutnya.

Nicole juga mengatakan kepada tim penyelidikan bahwa perawat Alice juga tak bisa melakukan pengobatan itu karena ilegal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement