REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok Daulah Islamiyah (DI) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), baru saja meluncurkan video baru yang menunjukkan sandera Inggris. Hanya saja, sandera yang terlihat dalam video, bukan Alan Henning.
Sebelumnya, ISIS sudah membunuh tiga sandera, satu warga Inggris dan dua warga Amerika. Selanjutnya, mereka mengancam akan membunuh Henning. Wajah Henning (47), tampak di akhir video yang menunjukkan dibunuhnya warga Inggris lain, David Haines, pada Sabtu lalu, (13/9).
Dilansir BBC, Jumat, (19/9), dalam video, warga Inggris berbaju oranye berbicara sambil menghadap kamera dari satu meja. Ia juga mengaku tawanan dan hidupnya terancam.
Tayangan video agak berbeda dari sebelumnya, karena tak menampilkan pemenggalan orang. Tawanan Inggris itu mengatakan ia dan lainnya diabaikan oleh pemerintah Amerika dan Inggris. Bahkan dirinya mempertanyakan mengapa dua negara tersebut sangat ingin terlibat dalam perang lain. (Baca: Dukungan untuk ISIS Bertambah sejak AS Lancarkan Serangan Udara)
Lebih lanjut tawanan itu mengatakan, pemerintah di beberapa negara Eropa telah berunding untuk membebaskan tawanan dari negara itu, namun sikap Inggris dan Amerika berbeda. Ia menambahkan, video itu merupakan yang pertama dari serangkaian program untuk menjelaskan filosofi ISIS.
Melalui komentar terkait pada video, dipastikan, video direkam pada 2014. Hanya saja belum diketahui tanggal atau bulan pastinya.