REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kampanye anti-ISIS yang dilancarkan pemerintah Australia dinilai terlalu berlebihan menggunakan cara-cara yang tidak proporsional.
Kalangan Muslim yang tidak tahu menahu dengan ISIS pun akhirnya merasa dilecehkan dan melancarkan unjuk rasa.
"Kami telah menyaksikan apa yang terjadi pagi ini," kata Uthman Badar, jurubicara Hizbut Tahrir Australia kepada para pengunjuk rasa dikutip dari OnIslam.net, Kamis (18/9).
"Ada oknum-oknum di pihak sana yang ingin menyampaikan poin ini, sebuah propaganda bahwa seakan-akan kaum Muslimlah yang menjadi ancaman bagi negara ini, dan komunitas Muslim adalah ancaman," jelasnya. (Baca: Wah, ISIS Tunjukkan Sandera Baru)
Kaum Muslim, selama ini, disebut sering menjadi korban dari tindakan berlebihan pihak keamanan atas nama kampanye anti-terorisme.