REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah dunia turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena persediaan komersial AS meningkat lagi dan sebuah laporan mengatakan OPEC mungkin tidak mengurangi produksinya untuk menghadapi pasar yang kelebihan pasokan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 1,35 dolar AS menjadi 93,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, turun 1,27 dolar AS menjadi berdiri di 97,70 dolar AS per barel di perdagangan London.
Harga minyak berada di bawah tekanan setelah laporan mingguan persediaan minyak mentah AS menunjukkan kenaikan sebesar 3,7 juta barel, bukan penurunan 1,2 juta barel seperti yang diharapkan oleh pasar.
Analis di United Overseas Bank Singapura mengatakan harga minyak juga terpukul oleh "laporan yang saling bertentangan" tentang kemungkinan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bisa mengurangi produksinya karena pasokan global berlimpah dan permintaan melemah.
Sekjen OPEC Abdullah El-Badri pekan ini mengatakan bahwa kartel akan mengurangi produksinya pada November, yang membantu mengangkat harga minyak dari tingkat terendah dua tahun.
Tetapi laporan Dow Jones Newswires, mengutip delegasi OPEC yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kartel tidak mungkin untuk memangkas produksinya.
Pasar juga terus mengawasi referendum kemerdekaan Skotlandia Kamis, tetapi tidak ada alur yang jelas untuk minyak mentah dari kemungkinan hasil referendum tersebut, meskipun itu akan menempatkan hak Skotlandia untuk kekayaan minyak di Laut Utara.