REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Argentina Cristina Fernandez mengaku menerima ancaman dari kelompok ISIS. Penyebabnya, ia berteman baik dengan Paus Francis dan mengakui Israel sebagai negara.
Fernandez mengakui hal tersebut saat mengunjungi Vatikan untuk bertemu dengan Paus pada Sabtu (20/9). Ia mengatakan Kementerian Pertahanan dan badan intelejen tengah menangani ancaman dari ISIS.
"Ada dua pejabat kepolisian yang melaporkan bahwa ancaman kelompok ISIS ditujukan untuk saya," kata Fernandez kepada wartawan di Roma setelah bertemu dengan Paus. Dia mengaku mengabaikan ancaman itu.
Kelompok Daulah Islam sendiri telah menyatakan perang terhadap Barat dan ingin mendirikan khilafah di Timur Tengah.
Pada bulan lalu Paus--yang mengecam perang dengan mengatas-namakan Tuhan--mengatakan komunitas internasional berhak untuk menghentikan agresi ISIS karena kelompok tersebut telah membunuh manusia tidak berdosa dan membuat puluhan ribu lainnya kehilangan rumah.
Fernandez dan Paus memang sering bertemu sejak Francis terpilih menjadi pemimpin spiritual umat Katolik. Namun pada masa Francis menjabat sebagai uskup di Argentina, hubungan keduanya sering diwarnai ketegangan.
"Kami membela hal-hal yang membuat kesal banyak orang," kata Fernandez.
Selain membicarakan ISIS, kedua tokoh tersebut juga membahas sistem finansial global dan perekonomian Argentina.