Ahad 21 Sep 2014 15:33 WIB

Sujud Syukur Hanung untuk 'Gundala Putra Petir'

Hanung Bramantyo (kiri).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Hanung Bramantyo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanung Bramantyo merasa bersyukur sekaligus bangga menjadi sutradara film "Gundala Putra Petir". Ia sudah lama bermimpi memfilmkan pahlawan super asli Indonesia ini. 

"Bahkan saya sampai sekarang masih hafal adegan-adegan Gundala itu seperti apa," ujar Hanung Bramantyo antusias saat jumpa pers persiapan film "Gundala Putra Petir", Ahad (21/9) di Jakarta. 

Sutradara yang telah banyak melahirkan film terbaik Indonesia ini sebenarnya ingin membuat sendiri film "Gundala". Namun ia tidak pernah menemukan jalan yang tepat. 

Hanung sudah sejak lama menemui pencipta tokoh Gundala, Hasmi. Ia telah bertemu dan mengutarakan langsung niatannya itu.

"Saya cari Pak Hasmi, dan ternyata dia orang Yogyakarta. Jadi sama dengan saya," ujar Hanung. 

Namun Hanung harus kecewa karena Hasmi tidak memiliki hak untuk itu. Ia hanya punya hak untuk pembuatan komik. 

"Akhirnya saya cari lagi siapa yang punya rights (hak) untuk film 'Gundala', tapi akhirnya kandas," kata dia. 

Perjuangan Hanung tidak berhenti sampai disitu. Ia lantas bertemu dengan Andi Wijaya yang mengaku memiliki hak. Namun lagi-lagi Hanung kecewa karena dia sudah menjual hak cipta tersebut ke pihak lain. 

"Saya jadi patah arang," ujar Hanung menceritakan. 

Hasrat itu akhirnya benar-benar terwujud saat ia dihubungi Erick Thohir dari Mahaka Pictures. Keduanya memang sudah beberapa kali bekerjasama membuat film seperti "Tanda Tanya" juga "Soekarno". 

"Dua tahun lalu tiba-tiba saya ditelepon sama Pak Erick, dia bilang mau bikin film 'Gundala'," ujar dia. 

Hanung terkejut sekaligus pesimis karena tahu bahwa hak film 'Gundala' telah dijual ke pihak lain. 

"Lalu pak Thohir bilang, 'saya kenalkan kamu siapa yang sebenarnya punya (hak) Gundala. Kemudian saya dikenalkan pada pak Koko," cerita Hanung. 

Merasa cita-citanya segera terwujud Hanung senang bukan kepalang. Bahkan ia rela menghentikan sementara proyek film lain demi Gundala.

"Saat sampai di rumah setelah meeting, saya langsung sujud syukur. Bahkan saya rela pending (film lain) untuk Gundala," ujarnya. 

Kendati demikian Hanung sadar bahwa mengerjakan Gundala adalah tantangan besar. Karena memproduksi film dengan genre dan tema superhero adalah pengalaman pertama untuk Hanung.  

"Tapi saya akan belajar," kata dia. 

Bersama Mahaka Pictures dan Bumi Langit Studio, Hanung akan berusaha menghadirkan tontonan menarik serta membanggakan dengan caranya sendiri. 

Film "Gundala" rencananya tayang tahun 2016. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement