Senin 22 Sep 2014 10:50 WIB

Jangan Bakar Lahan

Red: Erdy Nasrul
Api membara akibat pembakaran pelepah di lahan milik warga di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (24/6). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak menghentikan pembakaran lahan yang bisa mengakibatkan kebakaran, dan meminta maaf at
Foto: Antara Foto
Api membara akibat pembakaran pelepah di lahan milik warga di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (24/6). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak menghentikan pembakaran lahan yang bisa mengakibatkan kebakaran, dan meminta maaf at

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO UTARA -- Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, mengimbau warga agar tidak membakar lahan sembarangan mengingat saat ini musim kemarau sedang berlangsung.

"Imbauan ini ditujukan kepada petani, khususnya mereka yang sering melakukan pembakaran lahan sebelum memulai aktivitas pertaniannya apalagi yang berada dekat wilayah hutan," ujar bupati Indra Yasin, pada rapat bersama jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruang Tinepo, Senin.

Menurut ia, seluruh SKPD wajib meningkatkan komunikasi dengan desa binaan masing-masing dan menggaungkan imbauan tersebut, agar bisa mengantisipasi kebakaran hutan akibat pembakaran untuk pembukaan areal pertanian.

Ia pun meminta, agar aparat desa dan kecamatan turun langsung ke pemukiman-pemukiman yang berada dekat dengan kawasan hutan, agar bisa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran sebab angin kencang juga sedang melanda daerah ini.

Khususnya pemukiman yang berada dekat dengan lahan bambu yang rawan terbakar, apalagi saat musim kemarau ini banyak tanaman bambu kering.

"Tidak hanya membakar lahan, namun berbagai cara yang mudah menyulut api seperti membuang puntung rokok sembarangan juga harus diperingatkan kepada warga di setiap desa," kata bupati.

Sementara itu, sekretaris Dinas Pertanian Gorontalo Utara, Sumitro Datunsolang mengaku, pihaknya terus mengingatkan petani di seluruh kecamatan agar tidak terburu-buru membuka apalagi membakar lahan untuk persiapan bercocok tanam.

Mengingat musim tanam diperkirakan baru akan dimulai pada akhir Oktober atau awal November mendatang.

"Iklim cuaca sedang tidak menentu, sehingga diprediksi musim hujan baru akan terjadi pada kisaran waktu tersebut," ujarnya.

Olehnya ia berharap, petani yang sudah tidak sabar membuka lahan pertaniannya, agar berhati-hati jika ingin melakukan aktivitas pembakaran sehingga tidak mengancam wilayah pemukiman maupun kawasan hutan daerah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement