REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengomentari rencana demo yang akan dilakukan Front Pembela Islam (FPI) untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur, hari ini, Rabu (24/9). Alih-alih membela Ahok, Jokowi malah berkelakar seolah mendukung FPI.
"Bagus, karena sudah lama tidak demo," ujarnya sambil tertawa.
Jokowi kemudian meminta FPI untuk mentaati konstitusi. Sebab, kata dia, Undang-Undang telah mengatur ketika gubernur mundur, otomatis yang akan menggantikan adalah wakil gubernur.
"Konstitusi dan Undang-Undangnya sudah jelas," ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut.
Namun, lanjut Jokowi, jika memang demo itu tetap terjadi, ia menghimbau FPI agar melakukan aksi dengan tertib.
"Saya kira rakyat ingin lihat Jakarta itu dingin, adem-ayem," kata dia.
Sebelumnya, undangan untuk melakukan aksi penolakan terhadap Ahok di depan Gedung DPRD DKI pada Rabu (24/9) mencuat di dunia maya. Undangan "Aksi Tolak Ahok Jadi Gubernur DKI Jakarta" itu mengatasnamakan ormas Front Pembela Islam (FPI). Massa diminta berkumpul di markas FPI di Petamburan, Jakarta.
Undangan ini juga berisi maklumat dari DPD FPI Jakarta, yang isinya, yakni DPD FPI DKI Jakarta menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta dan DPD FPI DKI Jakarta menyerukan agar Kemendagri dan DPRD DKI Jakarta tidak melantik Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, DPD FPI DKI Jakarta menyerukan pemilihan gubernur baru melalui DPRD DKI Jakarta atau referendum rakyat Jakarta untuk menolak Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.