REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus pada hari Rabu,(24/9) pukul 13.43 Wib. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi melaporkan ada letusan disertai dengan awan panas guguran sejauh dua km dari puncak yang mengarah ke arah tenggara.
Erupsi terjadi selamanya 907 detik. Secara visual tidak terlihat karena tertutup oleh awan. Dari pukul 06.00–12.00 WIB terjadi 44 kali gempa frekuensi rendah, 11 kali gempa hybrid, tremor menerus, dan 32 kali gempa guguran.
Sementara itu kepala pusat data informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mejelaskan status gunung Sinabung masih Siaga (level III). Aktivitas kegempaan masih terus tinggi, pembentukan dan guguran kubah lava masih berpotensi tinggi.
Menurut Sutopo, erupsi yang baru saja terjadi tidak menambah jumlah pengungsi yang ada. Saat ini masih ada pengungsi 4.729 jiwa (1.440 KK) yang tersebar di 17 titik pengungsian. Sebanyak 17.506 jiwa (5.020 KK) dari 21 desa telah dipulangkan ke rumahnya hingga saat ini.
Sedangkan pengungsi yang tinggal di hunian sementara sebanyak 6.179 jiwa (2.053 KK). Pengungsi ini disewakan rumah dan lahan untuk pertanian oleh pemerintah.
Tiga desa yang warganya harus direlokasi yaitu Desa Sukameriah, Desa Bekerah, dan Desa Simacem masih dalam proses penyiapan lahan. Bupati Karo dan Gubernur Sumatera Utara saat ini masih menyiapkan lahan untuk relokasi di di kawasan hutan produksi tetap Siosar di Kecamatan Merek Kab. Karo.