Kamis 25 Sep 2014 06:40 WIB

Akhirnya 'Masjid Gay' Ditutup dengan Cara tak Wajar

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Mansyur Faqih
Profesor Dr Taj Hargey, pendiri masjid khusus gay di Cape Town.
Foto: www.zizo-magazine.be
Profesor Dr Taj Hargey, pendiri masjid khusus gay di Cape Town.

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Pihak berwenang di Cape Town, Afrika Selatan mengumumkan, bakal menutup masjid pertama untuk kaum homoseksual yang baru saja didirikan di kota itu. 

Sebelumnya, bangunan ibadah kontroversial tersebut telah mengundang hujan kritikan dari ulama dan masyarakat Muslimin setempat. Namun, salah seorang pejabat di sana menegaskan, rencana penutupan masjid gay itu bukan karena banyaknya protes yang datang dari umat Muslim. 

Melainkan karena dianggap telah melanggar aturan yang berlaku di kota itu. "Ada berbagai masalah kesehatan dan keamanan yang semestinya dipertimbangkan sebelum masjid itu didirikan," ujar anggota Dewan Kota Cape Town, Ganief Hendricks, kepada BBC seperti dilansir OnIslam.net, Rabu (25/9).

Menurut Hendricks, salah satu aturan yang dilanggar dalam pendirian masjid gay itu adalah tidak disediakannya lahan parkir di area bangunan tersebut. "Karenanya, kami akan menutup tempat ini segera," kata Hendricks.

Sang pendiri masjid, Taj Hargey menolak keputusan itu. Ia menyebut rencana penutupan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mencegah beroperasinya fasilitas ibadah yang dibangunnya.

"Dewan Kota sedang berusaha menutup masjid ini menggunakan peraturan yang konyol, dan saya tidak akan merasa terancam oleh mereka atau pun orang-orang lainnya. Kami memiliki kebebasan beragama dan berekspresi di negara ini. Tidak ada yang berhak memaksa kami dalam hal keyakinan," kata Hargey kepada BBC.

Sebelumnya, Hargey mengaku sengaja mendirikan masjid itu dengan tujuan untuk memberikan ruang yang lebih terbuka bagi siapa saja. Terbuka dalam artian, masjid tersebut mengizinkan perempuan menjadi imam dan menyambut kaum homoseksual untuk beribadah di sana. 

"Ini waktunya revolusi agama," tutur Hargey, dikutip dari iol.co, pekan lalu. 

Akan tetapi, kalangan Muslim di Cape Town mengkritik keras pendirian masjid yang mereka sebut sebagai kuil kaum homoseksual (gay temple) itu.

 

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement