Jumat 26 Sep 2014 18:15 WIB

Anak Sekolah Demo Tuntut Pemimpin Hongkong Lengser

Red: Erdy Nasrul
Massa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi melakukan unjukrasa didepan gerbang kompleks Paremen Senayan, Jakarta, Kamis (25/9). ( Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Massa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi melakukan unjukrasa didepan gerbang kompleks Paremen Senayan, Jakarta, Kamis (25/9). ( Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Ratusan anak sekolah bergabung dengan mahasiswa berunjuk rasa menuntut demokrasi yang lebih luas Jumat dalam kampanye sepekan, berpawai melintasi kota dan menuntut pemimpin Hong Kong untuk mundur.

Sekitar 200 siswa tersebut berkemah di luar kediaman pemimpin eksekutif Leung Chun-ying pada Kamis malam setelah ia mengabaikan ultimatum 48 jam untuk bertemu mereka dan mendiskusikan masa depan demokrasi bekas koloni Inggris itu.

Para siswa sekolah menengah itu dipimpin oleh kelompok Scholarism memulai boikot belajar sehari pada Jumat, mendukung mogok belajar seminggu yang dilakukan mahasiswa sejak Senin yang diikuti sekitar 13 ribu mahasiswa.

"CY memilih untuk menggunakan polisi sebagai barikade menghadapi 4 ribu mahasiswa dan warga yang berpawai ke rumahnya kemarin, menolak memenuhi permintaan untuk komunikasi langsung," kata Lester Shum dari Federasi Mahasiswa Hong Kong merujuk pada Leung.